Kalo gak
ikutan Klub Baca Radar Banjarmasin, mungkin seumur hidup gak mungkin bikin
review... Hohohohoho...
Terima
kasih Radar Banjarmasin dan buat kaka Randu yang udah memuat review ini ke
dalam Radar Banjarmasin tanggal 5 Agustus 2012 lalu...
Inilah
review ku...
Marilah
bergembira / Mumpung kita masih muda” itulah lelucon yang sering menjadi bahan
tertawaan antara Ari dan ayahnya. Meskipun Ari saat itu tidak mengerti arti di
balik kalimat itu.
Ari, gadis
kecil yang dibesarkan dengan hidup yang monoton, membosankan dan tanpa warna,
itu terus berlangsung hingga ia berumur 12 tahun. Ayahnya sengaja mendidiknya
begini karena dia beranggapan monotonitas adalah resep untuk bahagia.
Ari tak
banyak berinteraksi dengan orang lain, ia hanya bertemu dengan ayahnya, Raphael
Montero, Dennis (asisten ayahnya), Mrs. McGarritt (koki masak Ari) dan Mary
Ellis Root (koki masak ayahnya). Hari-harinya dihabiskan dengan belajar
pendidikan klasik bersama ayahnya yang selalu menyediakan waktu untuknya dan
menemaninya melahap buku yang ingin dipelajarinya. Bagi Ari hidup tidaklah
membosankan dan kesepian jika ia mempunyai semua buku yang diinginkannya,
karena dari buku ia tahu fakta-fakta kehidupan.
Mrs.
McGarritt, merasa iba melihat keseharian yang dilalui Ari. Menurutnya, ayah Ari
terlalu protektif terhadap pergaulan Ari dan itu akan berakibat tidak baik
untuk perkembangan Ari, ia pun meminta izin untuk membawa Ari berkunjung ke
rumahnya, dan disinilah awal petualangan baru dalam hidup Ari. Mulai dari
berintekraksi dengan anak-anak Mrs. McG dimana Ari bertemu dengan Kathleen,
anak Mrs. McG yang hampir seumuran dengannya dan bersahabat setelah pertemuan
itu, dan Michael, kakak Kathleen, yang pada akhirnya menjadi teman dekat Ari.
Ketika Ari
berusia 13 tahun, ia tidak hanya di rumah dan banyak menghabiskan waktunya
bermain dengan Kathleen. Inilah awal pengalaman baru dalan hidup Ari. Mulai
dari bersepeda, menonton pacuan kuda, makan di restoran, berbelanja, ke
perpustakaan dan internet. Di tengah hangatnya persahabatan yang baru terjalin,
Ari harus kehilangan Kathleen untuk selamanya. Kathleen dibunuh di tengah
permainan ritualnya sebagai penganut bagan, yang lebih menyedihkan lagi, tak
ada yang mengetahui pembunuhnya.
Ari yang
tertekan tak ingin tenggelam dalam kesedihannya, ia dambakan perubahan dalam
hidupnya. Ia alihkan fikirannya untuk mencari tahu jawaban atas kegalauan
tentang jati dirinya, dan keinginannya untuk menemukan ibunyapun semakin kuat.
Ia pergi dengan keyakinan akan bertemu ibunya yang meyakini huruf S pembawa
keberuntungan, ia pergi ke Selatan. Dan benar saja, dengan berbagai pengalaman
baru di setiap perjalanan yang dilalui Ari dalam pencarian ibunya, akhirnya ia
dapat bertemu dengannya meskipun pada akhirnya, setelah keluarga kecilnya
berkumpul, harus ada rahasia yang terkuak, yaitu pengkhianatan dua sahabat
ayahnya.
Susan
Hubbard yang memilih tema vampir untuk novel kelimanya yang berjudul The
society of S ini, menawarkan vampir yang berbeda dengan vampir yang kita kenal
dan ketahui hingga saat ini. Di dalam novelnya vampir adalah sosok yang
berpendidikan, elegan, keren, dan mereka memiliki ketajaman yang lebih daripada
manusia biasa di panca indera yang mereka miliki.
Beberapa
kota berbeda berbau Huruf S yang menjadi latar belakang ceritanya
digambarkan dengan jelas oleh Indera penglihatan dan tajamnya indera penciuman
tokoh Ari. Susan Hubbard benar-benar bisa memtransfer situasi dan kondisi Ari,
dan membawa kita ikut tenggelam untuk menikmati penjelajahan, pengalaman, dan
petualangan baru yang sedang dialami Ari di usaianya yang baru 13 tahun. Emosi
yang mendalam dari para tokoh juga tergambar jelas atas berbagai kekacauan yang
dialami oleh keluarga Ari dan orang-orang di sekitar mereka. Bagaimanapun juga,
kehidupan manusia dan vampir itu berbeda.
Alur cerita
yang ditawarkan di dalamnya memberikan banyak kejutan yang bisa dikatakan cukup
menegangkan, dan selalu ada cara dari Susan untuk membuat pembacanya penasaran
dan tak ingin berhenti untuk menyelesaikan membaca novelnya hingga akhir
cerita.
berikut
adalah foto yang saya ambil dari grup Klub Baca Radar Banjarmasin.... gak
nyangka juga kalo dimuatnya satu halaman penuh gini....