Saling berbagi lewat sebuah tulisan yang mungkin bisa membuat mudah hidup orang lain adalah sesuatu yang membuat seorang Faa merasa bahagia ^_^

Selasa, 14 Agustus 2012

review pertamaku : The society of S


Kalo gak ikutan Klub Baca Radar Banjarmasin, mungkin seumur hidup gak mungkin bikin review... Hohohohoho...
Terima kasih Radar Banjarmasin dan buat kaka Randu yang udah memuat review ini ke dalam Radar Banjarmasin tanggal 5 Agustus 2012 lalu...
Inilah review ku...


Marilah bergembira / Mumpung kita masih muda” itulah lelucon yang sering menjadi bahan tertawaan antara Ari dan ayahnya. Meskipun Ari saat itu tidak mengerti arti di balik kalimat itu.
Ari, gadis kecil yang dibesarkan dengan hidup yang monoton, membosankan dan tanpa warna, itu terus berlangsung hingga ia berumur 12 tahun. Ayahnya sengaja mendidiknya begini karena dia beranggapan monotonitas adalah resep untuk bahagia.
Ari tak banyak berinteraksi dengan orang lain, ia hanya bertemu dengan ayahnya, Raphael Montero, Dennis (asisten ayahnya), Mrs. McGarritt (koki masak Ari) dan Mary Ellis Root (koki masak ayahnya). Hari-harinya dihabiskan dengan belajar pendidikan klasik bersama ayahnya yang selalu menyediakan waktu untuknya dan menemaninya melahap buku yang ingin dipelajarinya. Bagi Ari hidup tidaklah membosankan dan kesepian jika ia mempunyai semua buku yang diinginkannya, karena dari buku ia tahu fakta-fakta kehidupan.
Mrs. McGarritt, merasa iba melihat keseharian yang dilalui Ari. Menurutnya, ayah Ari terlalu protektif terhadap pergaulan Ari dan itu akan berakibat tidak baik untuk perkembangan Ari, ia pun meminta izin untuk membawa Ari berkunjung ke rumahnya, dan disinilah awal petualangan baru dalam hidup Ari. Mulai dari berintekraksi dengan anak-anak Mrs. McG dimana Ari bertemu dengan Kathleen, anak Mrs. McG yang hampir seumuran dengannya dan bersahabat setelah pertemuan itu, dan Michael, kakak Kathleen, yang pada akhirnya menjadi teman dekat Ari.
Ketika Ari berusia 13 tahun, ia tidak hanya di rumah dan banyak menghabiskan waktunya bermain dengan Kathleen. Inilah awal pengalaman baru dalan hidup Ari. Mulai dari bersepeda, menonton pacuan kuda, makan di restoran, berbelanja, ke perpustakaan dan internet. Di tengah hangatnya persahabatan yang baru terjalin, Ari harus kehilangan Kathleen untuk selamanya. Kathleen dibunuh di tengah permainan ritualnya sebagai penganut bagan, yang lebih menyedihkan lagi, tak ada yang mengetahui pembunuhnya.
Ari yang tertekan tak ingin tenggelam dalam kesedihannya, ia dambakan perubahan dalam hidupnya. Ia alihkan fikirannya untuk mencari tahu jawaban atas kegalauan tentang jati dirinya, dan keinginannya untuk menemukan ibunyapun semakin kuat. Ia pergi dengan keyakinan akan bertemu ibunya yang meyakini huruf S pembawa keberuntungan, ia pergi ke Selatan. Dan benar saja, dengan berbagai pengalaman baru di setiap perjalanan yang dilalui Ari dalam pencarian ibunya, akhirnya ia dapat bertemu dengannya meskipun pada akhirnya, setelah keluarga kecilnya berkumpul, harus ada rahasia yang terkuak, yaitu pengkhianatan dua sahabat ayahnya.
Susan Hubbard yang memilih tema vampir untuk novel kelimanya yang berjudul The society of S ini, menawarkan vampir yang berbeda dengan vampir yang kita kenal dan ketahui hingga saat ini. Di dalam novelnya vampir adalah sosok yang berpendidikan, elegan, keren, dan mereka memiliki ketajaman yang lebih daripada manusia biasa di panca indera yang mereka miliki.
Beberapa kota berbeda berbau Huruf  S yang menjadi latar belakang ceritanya digambarkan dengan jelas oleh Indera penglihatan dan tajamnya indera penciuman tokoh Ari. Susan Hubbard benar-benar bisa memtransfer situasi dan kondisi Ari, dan membawa kita ikut tenggelam untuk menikmati penjelajahan, pengalaman, dan petualangan baru yang sedang dialami Ari di usaianya yang baru 13 tahun. Emosi yang mendalam dari para tokoh juga tergambar jelas atas berbagai kekacauan yang dialami oleh keluarga Ari dan orang-orang di sekitar mereka. Bagaimanapun juga, kehidupan manusia dan vampir itu berbeda.
Alur cerita yang ditawarkan di dalamnya memberikan banyak kejutan yang bisa dikatakan cukup menegangkan, dan selalu ada cara dari Susan untuk membuat pembacanya penasaran dan tak ingin berhenti untuk menyelesaikan membaca novelnya hingga akhir cerita.

berikut adalah foto yang saya ambil dari grup Klub Baca Radar Banjarmasin.... gak nyangka juga kalo dimuatnya satu halaman penuh gini....